RATIB AL-IMAM AL-QUTHUB AL-HABIB UMAR BIN ABDURRAHMAN AL-‘ATTHOS
ياايّها الّذين امنوا اذكرواالله ذكرا كثيرا وسبّحوا بكرة واصيلا
Wahai orang-orang yang beriman perbanyaklah ingatan kamu kepada Allah SWT dan pujilah Dia pagi dan petang (Al-Ahzab : 41 )
Makna Ratib
Kata Ratib diambil dari kata Rotaba Yartubu Rotban Rutuuban atau Tarottaba Yatarottabu Tarottuban, yang berarti tetap atau tidak bergerak. Jadi kata Ratib menurut Lughot (bahasa) artinya kokoh atau yang tetap. Sedangkan menurut istilah, Ratib diambil dari kata Tartiibul-Harsi Lil-Himaayah ( penjagaan secara rutin untuk melindungi sesuatu atau seseorang ). Apabila disebuah tempat ada bala tentara yang berjaga guna melindungi masyarakat, maka mereka disebut Rutbah, dan jika yang berjaga satu orang maka disebut Ratib, para ulama berpendapat makna Ratib adalah kumpulan atau himpunan ayat-ayat Al-qur’an dan untaian kalimat-kailmat dzikir yang lazim diamalkan atau dibaca secara berulang-ulang sebagai salah satu cara untuk bertaqorrub (mendekatkan diri kepada Allah SWT)
Keberkatan Ratib Al-Habib Umar Bin Abdurrahman Al-Atthos.
Ratib Habib Umar yang dibari nama Azizul Manl Wafathul Babil Wisol seperti dikatakan oleh Al-Habib Ali bin Hasan AL-Atthos di dalam kitab Al-Qirthos bagian kedua juz pertama : “ Ratib Habib Umar merupakan hadiah yang tertinggi dari Allah bagi umat Islam melalui Habib Umar “.ketahuilah bahwa Ratib yang besar dan Hizib yang kokoh dan sumber yang murni ini, yaitu Ratib Habib Umar Al-Atthos terkandung didalamnya rahasia-rahasia dan Nur-Nur, manfaat yang besar, faedah-faedah yang luar biasa tinggi nilainya, dan tak dapat diperkirakan batas kekuatan pemeliharaanya.
Al-Habib Ali bin Hasan Al-Atthos mengatakan sepengetahuan kami Al-Habib Umar tidak ada sesuatu yang di tinggalkannya berupa bekas peninggalan ( seperti kitab atau masjid terkecuali Ratib ini ) maka dengan jelas Ratib ini diintisabkan kepada pribadinya langsung.
Selengkapnya...
Senin, 02 November 2009
Diposting oleh Ustd.Abdul Ghofur Nasir di 02.24 0 komentar
Minggu, 04 Oktober 2009
HABIB AHMAD BIN ALWI AL HADAD (HABIB KUNCUNG KALIBATA)
Tak jauh dari Mall Kalibata terdapat maqom Seorang waliyulloh, Habib Ahmad Bin alwi Al hadad yang dikenal dengan Habib Kuncung. Beliau adalah seorang ulama yang memilki prilaku ganjil (khoriqul a’dah) yaitu diluar kebiasaan manusia umumnya.beliau adalah waliyullah yang sengaja ditutup kewaliannya agar orang biasa tidak menyadari kelebihannya karena di kawatirkan umat nabi Muhammad terlalu mencintainya dan agar tidak terlena dengan karamah nya tersebut maka allah swt menutup karamahnya tersebut dan hanya orang-orang tertentu yang dapat melihat semua karomah Beliau.
Habib Kuncung juga terkenal sebagai ahli Darkah maksudnya disaat sesorang dalam kesulitan dan sangat memerlukan bantuan beliau muncul dengan tiba – tiba .Lahir di Gurfha HadroMaut Tarim tanggal 26 sya’ban Tahun 1254 H, beliau berguru kepada Ayahandanya sendiri Habib alwi Al Hadad dan juga belajar kepada Al A’lamah Habib Ali bin Husein Al Hadad, Habib Abdurrahman Bin Abdulloh Al Habsyi dan Habib Abdulloh bin Muchsin al athos. Sebagaimana kebiasaan Ulama-ulama dari Hadromaut untuk melakukan perjalanan Ritual Dakwah ke berbagai negara termasuk ke Indonesia. Habib ahmad bin Alwi al hadad melakukan ritual dakwah ke Indonesia pertama kali singgah di Kupang dan menurut cerita Beliau Menetap beberapa tahun disana dan menikah dengan wanita bernama Syarifah Raguan Al Habsyi dan di karunai anak bernama Habib Muhammad Bin Ahmad Al Hadad. Selanjutnya Habib Ahmad bin Alwi al hadad melanjutkan dakwahnya ke pulau jawa dan menetap di Kali Bata hingga wafatnya.
Gelar Habib Kuncung yang diberikan kepada Habib Ahmad bin Alwi Al hadad yang saya tahu karena kebiasaan Beliau mengenakan Kopiah yang menjulang keatas (Muncung), dan Prilaku beliau yang terlihat aneh dari kebiasaan orang pada umumnya terutama dalam hal berpakaian. Habib Kuncung Wafat dalam usia 93 tahun tepatnya tanggal 29 sya,ban 1345 H atau sekitar tahun 1926 M dan di Maqomkan di Pemakaman Keluarga Al Hadad di Kalibata jakarta selatan.
maoqom Habib ahmad bin alwi al hadad
Hingga kini Maqom Beliau selalu Ramai di kunjungi oleh para Peziarah dari berbagai daerah di Nusantara terutama pada perayaan Maulid yang diadakan setiap minggu pertama Bulan Robiul awal ba’da asyar.
Selengkapnya...
Diposting oleh Ustd.Abdul Ghofur Nasir di 01.54 0 komentar
Label: manaqib
Sabtu, 19 September 2009
IDUL FITRI
Sebagian manusia bersedih karena di tinggal bulan yang suci yaitu bulan Ramadhan. Seperti Salafuna Shaleh terdahulu merka meneteskan air mata karena di tinggal bulan Ramadhan, seraya mereka ber do'a kepada Allah SWT: " Ya Allah berikanlah lagi kenikmatan bulan Ramadhan tahun depan".
Gema Takbir berkumandang di seluruh jagad raya ketika matahari tenggelam di ufuk barat pada hari terakhir di bulan Ramadhan.
Jika dilihat dari bahasa Idul Fitri berasal dari dua kata yaitu Ied dan Fitri. 'Ied berasal dari dua kata yaitu "aada - ya'udu yang berari "kembali".
sedang kan fitri berasal dari kata fitroh yang berarti "suci". sehingga Idul Fitri berarti "kembali suci" karena telah di gembleng ibadah di bulan suci ramadhan. karena Allah banyak memberikan Maghfiroh-Nya untuk orang yang beribadah sebagaimana yang telah di riwayatkan oleh Az Zuhri, ketika telah datang Idul Fitri, manusia keluar menuju Allah, dan Allah mandatangi mereka seraya berkata,"Wahai hamba-KU, karena Aku engkau berpuasa, karena-Aku engkau beribadah, oleh karena itu, pulang lah kalian semua (kerumah masing masing ) sebagai oragn yang telah mendapat ampunan dari-Ku."
Ada pendapat lain dalam mengartika idul fitri yaitu ialah "Hari berbuka" hal ini bersandar dari Hadits Rasulullah SAW yang di riwayatkan dari Abu Hurairah RA:"Idul fitri adalah hari dinmana kalian berbuka dan Iula Adha adalah hari dimana kalian berqurban".(HR Ibnu Majah)
yang dimaksud berbuka disini ialah kembali tidak dilarangnya makan dan minum di siang hari.
pakar hadits, Ibnu Rajab menyebutkan Hadits marfu' dari Ibnu Abbas. Pada hari Idul fitri para malaikat turun ke bumi,mereka berdiri dijalan seraya berseru dengan suara yang bisa di dengar semua makhluk kecuali manusia dan jin." wahai umat Muhammad, keluarlah menuju Tuhan mu, niscaya Dia memberikan kamu rezeki dan mengampuni atas dosamu".
ketika Umat Nabi Muhammad keluar menuju tempat shalat, Allah SWT berfirman kepada malaikat,"Apa balasan orang yang melakukan amal 'ibadah?".
para malaikat menjawab "Tuhan kami lah yeng lebih mengetahui urusan memberikan balasan".
Kemudian Allah berfirman kembali,"Aku jadikan kalian saksi bahwa Aku memberikan umat Muhammad SAW pahala atas puasa dan 'ibadah mereka yang dilakukan semate mata
demi mendapat keridhaan dan ampunan-Ku".
WAULLAHU 'ALAM BI SHOWAB
Selengkapnya...
Diposting oleh Ustd.Abdul Ghofur Nasir di 03.06 0 komentar
Selasa, 07 Juli 2009
MANAQIB SINGKAT TUAN SYEKH ABDUL QODIR AL JAELANY
syekh Abdul Qodir Al Jailany adalah merupakan pendiri thoriqoh Qodariyah. beliau lahir di Jailan, sebelah selatan laut Kaspia. beliau masih keturunan Rasulullah SAW ke 13 dari Sayidina Hasan. Bukan hanya itu, nasab beliau itu juga merupakan "jalur emas" karena dari pihak ayah masih keturunan Sayidina Hasan, sedangkan dari pihak ibu menyambung kepada Sayidina Husein. Syekh Abdul Qodir Al Jaelany adalah putra Abu Musa (Abu Sholih) dengan Fatimah.
Kakek dari garis ibu nya terkenal sebagai ulama yang sholih. yaitu Muhyiddin Abu Muhammad Bin Abi Shalih Musa, atau dikenaal juga Janki Dost Bin Abu Abdillah Al Jilli.
Syekh Abdul Qodir sangat tekun mepelajari ilmu di kampung halamannya dari banyak guru. sampai pada tahun 1095 Beliau terdotong untuk merantau ke Baghdad yang kala itu masih menjadi pusat peradaban Islam. Di Baghdad lah beliau berjumpa dengan para Ulama. Berguru dan bersahabat kepadanya. Syekh Ja'far Al Barjanzy mencatat, syekh Abdul Qodir berguru ilmu fiqh kepada Abu Wafa Ali Bin Aqiel. Abu Khatab Al Khawadzani dan Muhammad Bin Abu Ya'la. Beliau juga berguru kepada Syekh Abu Sa'ad Mubarak (guru besar madzhaf Hanafi) . dalam ilmu bahasa Beliau berguru kepada Syekh At Tibrisi. selain itu, Beliau juga murid Madrasah Nizamiyah piminan filosof besar Hujjatul Islam Imam Ghazali. dalam ilmu tasawuf Beliau berguru kepada Al 'Arif Billah Syekh Abi Kheir Hammad Bin Muslim Ad Dabbas (wafat 1331 m/ 521 H). Setelah lama tekun menuntut ilmu lebih dari 33 tahun. Maka pada usia 51 tahun Beliau mulai menampakan diri dihadapan khalayak ramai. Pada tahun 1128 Beliau memimpin sebuah Madrasah yang dalam waktu singkat tidak dapat menampung peminat yang ingin belajar ilmu Thoriqoh. Akhirnya di bangunlah sebuah Ribath yang di tematkan di luar pintu gerbang Baghdad. Di Ribath inilah, para pengikut Thoriqoh berkumpul dan menerima ilmu dari Beliau.
Di Ribath inilah, selama kurang lebih 40 tahun tuan syekh memberikan pelajaran ilmu lahir dan bhatin sampai Beliau wafat pada tanggal 11 Rabiul Akhir 561 H (1166 M).
Selengkapnya...
Diposting oleh Ustd.Abdul Ghofur Nasir di 10.47 0 komentar
Label: manaqib